Jujur hari ini penuh banget stress hidup gue. Gue gak ngerti kenapa akhirnya gue ditakdirkan ketemu keluarga yang toxic. Ibu, abang, ipar.. semuanya gak beres. Melihat drama yang gak udah-udah, gue dikucilkan berkali-kali di rumah, tanpa dukungan siapapun. Gak heran dulu ketika skripsian gue sampe bela-belain ke psikolog. Gue bingung sama diri gue sendiri, kenapa sekarang gue justru gak seceria dulu lagi? makin lama makin parah. Gue berusaha menjadi orang idealis yang punya prinsip bahwa hidup itu harus mandiri, bila belum bisa membahagiakan orang tua, minimal jangan nyusahin lalu ketemu orang-orang yang punya pemikiran ngawur. Ini bertentangan dengan prinsip yang gue anut.
Hari ini kucing gue hilang, gatau kemana. Dan, yah, gue pikir pasti ini dibuang lagi. Ini bukan kejadian pertama. Bagi orang lain kucing itu mungkin cuma hewan, tapi bagi gue mereka kayak pelipur lara. Setidaknya saat orang mengucilkan gue, gue punya teman buat diajak bicara. Melepas kesepian gue yang benar-benar bikin gue sedih berkepanjangan.
Honestly, gue capek banget. Gue yang tiap kali berusaha waras menghadapi orang-orang yang punya pola pikir gak benar ini akhirnya harus memilih harus jadi "gila" juga atau berusaha kayak tembok yang yaudah gue gak peduli sama sekitar.
Gue benci sama orang-orang jahat. Gue berharap orang jahat segera dapat karmanya. Tapi, entah kenapa orang jahat lama matinya.
Kapan semuanya berakhir ?
Dulu gue kira nikah itu bisa jadi jalan keluar, bisa jadi solusi yang membuat gue bisa keluar dari rumah ini. Nyatanya, orang yang gue percaya bisa menolong gue pun masih struggle nyelametin hidupnya sendiri beserta keluarganya juga. Yah, orang itu gak bisa jadi tempat gue melepas sedih, ya iyalah, dia manusia, punya hidup dan masalah sendiri. Mungkin bosen juga sama hidup gue yang penuh masalah dan gak kelar-kelar dari dulu.
Lantas, gue berharap bisa ditolong gitu sama orang itu? GAK MUNGKIN!!!
Jadi, gue percaya manusia yang benar-benar bisa lu harapin buat nolong lu. Your life is your responsible. Gue cuma bisa berdiri di atas kaki gue sendiri. Support system diri lu ya lu sendiri, jangan mengharap orang lain bisa jadi tempat lu menggantungkan kebahagiaan.
Gue cuma pengen hidup bahagia. Melakukan apa yang gue mau, membeli impian-impian yang dulu mungkin belum tercapai. Gue pengen kesedihan ini berakhir, dan tidak mewariskan kesedihan dan luka-luka batin ini ke calon anak gue nanti.
Thanks, blog. Setidaknya gue masih punya tempat untuk menuangkan perasaan gue. Kalo gak gitu, gue takut lama-lama bisa gila.
Komentar