Langsung ke konten utama

MAAF?

Jujur gue bukan tipe orang  yang pemaaf. 
Saat orang nyakitin gua, gua bakal inget terus apa yang dia lakuin. terserah deh mau dibilang dendaman atau gimana. tapi bagi gue, memaafkan bukan hanya sekadar formalitas kata-kata 
"iya gue udah maafin elo kok"
 tapi lebih jauh dari itu, ada makna keikhlasan yang terkandung didalam kata maaf.

Jadi gini, saat gua disakitin otomatis diri gua bakal membuat tembok pertahanan supaya gak kena perangkap yang sama. Yaa.. itu semua karena kepercayaan yang luntur. Seseorang pernah bilang ke gua, 
"kepercayaan itu kayak kaca, sekali dijatuhin, dan pecah pada akhirnya ga akan bisa lagi utuh kayak semula meskipun udah dirangkai kembali." 
Meskipun gue udah ngasih maaf buat orang, bukan berarti gua ngasih kesempatan ke dia untuk nyakitin gue lagi. ada konsekuensi yang harus dibayar untuk seseorang yang udah menghancurkan kepercayaan.

intinya sih mawas diri.

semua orang berpotensi jadi musuh. Entah temen, sahabat, pacar atau keluarga sekalipun.
Inget-inget aja, terkadang ada orang yang memeluk kita hanya untuk menancapkan pisau lebih dalam.

Oh iya, kalo ngehadapin orang yang gak gue suka, kadang-kadang gua mikir ada baiknya kalo gua pura-pura.
pas musuhan, ya pura-puralah seolah sahabatan
pas sedih, pura puralah untuk keliatan bahagia
pas rapuh, ya pura-puralah lu kuat
karena orang cuma mau lihat kita dari luarnya aja, kan?
siapa tau dengan kita berpura-pura kayak gitu, perasaan benci itu bisa hilang dengan sendirinya.

After all, gua percaya kalo waktu adalah satu-satunya yang mampu membalut luka.
tapi, ya ga bisa munafik, luka emang bisa kering, bisa sembuh. tapi pasti selalu ada bekasnya.
Pada akhirnya, pilihannya hanyalah merawat bekas luka itu supaya hilang, atau membiarkannya tetap ada.


                  K♥


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagi, tentang kamu (yang kini mulai ku tempatkan di sudut hatiku yang terdalam)

Lagi, tentang kamu. Kalau kau mau aku bercerita dengan sangat jujur, sejak mengenalmu aku tak peduli bagaimana orang menilai mu.sejak itu, aku tak tau ada faktor yang entah dinamakan apa,   yang membuatku tak ingin meninggalkan ponsel barang sedetikpun. Kamu tentu tidak tau rasanya, perasaan ini begitu sulit untuk ku deskripsikan, sayang. Kamu tentu tidak tahu bagaimana rasanya jadi aku, jadi orang yang sulit bernafas ketika tak ada kabar darimu. Kamu juga tentu tidak akan pernah tahu, betapa rasanya setiap malam aku selalu tersenyum saat membaca ulang pesan singkat darimu. percakapan-percakapan bodoh kit a di penghujung malam, dan selera humormu yang selalu menjadi alasan senyumku sebelum beranjak memejamkan mata.  Ah sepertinya kini kamu telah membajak otakku. Entahlah, tapi aku mulai merasa setiap sel diotakku seperti diisi oleh KAMU. Kamu yang selalu hadir di benakku dengan bentuk dan rupa yang berbeda. Kamu sangat menggangguku, tuan! bahkan sahabatku p...

menyentuh Kenangan

Malam ini, sosokmu berhasil menyeretku lagi untuk menyentuh kenangan. Sudah sekian kali aku diam-diam menyebut namamu dalam sepi. Membawa ku menuju masa yang seharusnya aku lupakan namun tak dapat terhapus 0leh angkuhnya waktu dan jarak. Memaksaku untuk menatap kembali setiap episode saat aku dan kamu masih merasakan perasaan tak terdefinisi itu; cinta.           Semua terjadi begitu cepat, kita berkenalan lalu tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. Lalu kamu menjelma menjadi senyum yang tak bisa kujelaskkan lewat kata-kata. Kamu menjadi penyemangat saat asa ku perlahan menghilang. Dan kamu mulai memenuhi relung-relung hatiku.            Aku selalu ingat caramu menggodaku, Caramu meredam emosiku ketika memuncak, dan aku selalu ingat Kerutan matamu yang aneh namun tetap mempesona dalam pandanganku. Hal-hal itulah yang membuat memoriku susah melupakanmu. Sungguh! Kalau boleh jujur, kau...

Analisis Fungsi Sintaksis Pada Rubrik Mahasiswa di Harian Seputar Indonesia

Analisis Fungsi Sintaksis Pada Rubrik Mahasiswa di Harian Seputar Indonesia DISUSUN OLEH : KIKI ANDRIANI (2125152413) SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun maksud dan tujuan makalah ini, sebagai tugas mata kuliah Sintaksis di Universitas Negeri Jakarta. Dalam penyusunan makalah ini penulis mengalami berbagai macam kendala, namun berkat usaha dan kerja keras serta bimbingan dari  berbagai pihak, segala rintangan tersebut dapat teratasi dengan baik. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis...