Rasanya.. ingin semua ini cepat berakhir. Siksa dan duka ini
, sungguh sudah kelewat menyakitkan. Aku hanya perlu pergi dari sini. Merangsek
keluar dari lingkaran setan yang tak seorangpun tau dimana ujungnya. Lalu,
mencari kebahagiaanku sendiri.
Hampir 19 tahun tinggal disebuah keadaan yang terus
memaksaku menerima kenyataan. Aku benci kenapa takdir menjadikan ku manusia
unik yang tak miliki kehidupan wajar seperti yang lainnya. Sebuah pertanyaan
yang terus-menerus berputar diotak ku sejak dulu, “Kenapa aku, Ya Allah?”
sampai saat ini masih berada dalam kebuntuan karena tak menemukan jawaban.
Aku lelah………
Aku tak sekokoh batu karang. Pada akhirnya aku hanyalah
seorang wanita yang bisa juga menangis ketika jeritannya tak ada yang
mendengar. Masalah demi masalah bertubi-tubi datang padahal masalah sebelumnya tak memiliki solusi. Bukan
bermaksud untuk mengeluh dan menjadi seorang pecundang. Namun, aku masih tak
mengerti. Aku ini harus bagaimana? Apakah
menyebunyikan luka lalu pura-pura (lagi) tersenyum dan ceria? Mampukah aku
melakukannya lagi?
Dan saat ini, harapan-harapan ku terancam pupus lagi untuk
yang kesekian kalinya. Aku iri.. begitu iri dengan yang lain yang mampu dengan
mudahnyamampu meraih apa yang diinginkannya. Sementara aku.. begitu berbeda dalam
semua .
Andai.. andai.. dan andai..
Semua impian itu seolah terus bergemuruh menggejolak hati
dan perasaanku. Tapi perasaannya membuncah itu sekali lagi harus terbentur
dengan kenyatan yang sama sekali tak pernah aku harapkan.
Kalau boleh ku katakan dengan sangat jujur, aku masih belum
mau berhenti dan tak akan berhenti di sini, aku masih ingin berlari
mengejarnya, aku masih mau berjalan untuk menyamainya, dan meski ku harus terseok-seok atau aku harus
mengesot dijalan, aku tetap mau. Adakah jalan yang kiranya bisa ku tempuh agar
aku berhasil mencapai impian ku?
Menulis sembari meneteskan air mata ternyata tidak enak, ada
perasaan sesak saat menulis ini. hati serasa terkoyak-koyak hingga sakit tiada
tara tak mampu terindahkan. Tapi aku tetap percaya bahwa sesudah kesulitan ada
kemudahan setelahnya. Semoga setelah hujan disertai badai ini, akan ada pelangi
yang indah yang muncul dalam kehidupanku.
Dari
seorang hamba yang terluka setiap harinya;
Untuk Tuhanku yang maha
melihat dan medengar
Komentar