Jujur hari ini penuh banget stress hidup gue. Gue gak ngerti kenapa akhirnya gue ditakdirkan ketemu keluarga yang toxic. Ibu, abang, ipar.. semuanya gak beres. Melihat drama yang gak udah-udah, gue dikucilkan berkali-kali di rumah, tanpa dukungan siapapun. Gak heran dulu ketika skripsian gue sampe bela-belain ke psikolog. Gue bingung sama diri gue sendiri, kenapa sekarang gue justru gak seceria dulu lagi? makin lama makin parah. Gue berusaha menjadi orang idealis yang punya prinsip bahwa hidup itu harus mandiri, bila belum bisa membahagiakan orang tua, minimal jangan nyusahin lalu ketemu orang-orang yang punya pemikiran ngawur. Ini bertentangan dengan prinsip yang gue anut. Hari ini kucing gue hilang, gatau kemana. Dan, yah, gue pikir pasti ini dibuang lagi. Ini bukan kejadian pertama. Bagi orang lain kucing itu mungkin cuma hewan, tapi bagi gue mereka kayak pelipur lara. Setidaknya saat orang mengucilkan gue, gue punya teman buat diajak bicara. Melepas kesepian gue yang benar-benar bi...
Hallo fellas~ Ini adalah jurnal syukur kedua gue. Hari ini gue berangkat kerja gak numpang sama temen gue. Yups, temen gue izin kerja karena dia lagi sakit. Batuk-batuk dan radang katanya. Beberapa hari lalu gue juga sama sih, sakit juga. Mungkin karena bawaan ketika lagi mau haid. Tapi syukurlah, sejak vaksin kedua di Mampang itu kayaknya penyakit batuk dan pilek gue mereda. Gue emang udah nunda jadwal vaksin kedua gue nyari 4 bulan. Ahahahah. Soalnya waktu vaksin bentrok mulu sama waktu kegiatan gue. Huhu Yah, pasti kalian semua tau kan rasanya tenggorokan gatel, hidung pilek, dan batuk-batuk rasanya gak enak banget. Terlebih lagi kalau lagi masa pandemi covid-19. Gue rasa, jadi orang sehat di saat orang lain lagi sakit adalah satu hal yang harus disyukuri. Di puskesmas kemarin juga penuuuuh banget. Parah. L Ya mungkin karena kasus covid-19 mulai merebak lagi, sih. Jadi fasilitas kesehatan penuh lagi. Ada yang mau berobay, ada yang mau swab PCR, ada juga yang mau vaksin di...